UPAYA MENINGKATKAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
DASAR
Oleh : Siti
Maria Ulfah / 111517-B
A. Pendahuluan
Kedudukan Bahasa Indonesia kini semakin mantap sebagai
wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun hubungan formal. Pemakaian
Bahasa Indonesia sejak tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Perguruan Tinggi
menunjukkan kemantapan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Kita belum
dapat mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam upaya
meningkatkan mutu manusia Indonesia
sebagai bekal hidup sekarang dan masa yang akan datang.
Tujuan pendidikan
bahasa Indonesia merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari tujuan
pendidikan. Bahasa nasional merupakan alat utama dan pertama untuk membangun
arus pemikiran yang jelas dan teliti. Jadi bahasa Indonesia tidak semata-mata alat
komunikasi, tapi juga alat pokok fundamental dalam proses pendidikan khususnya
di Sekolah Dasar.
Secara implisit tujuan bahasa Indonesia adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan, sikap dan motivasi penggunaan bahasa dalam
masyarakat. Kenyataan di sekolah-sekolah banyak guru-guru yang menjumpai
siswa-siswinya yang tidak mau memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahkan ada siswa yang malu menggunakan bahasa Indonesia karena ditertawakan
teman-temannya.
B. Pembahasan
1) Hubungan Pembinaan dan Pengembangan
Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia tidak dapat
dipisahkan, keduanya memiliki hubungan saling mengisi dan merupakan proses yang
berjalan sejajar. Tapi dalam kenyataannya penggunaan bahasa Indonesia ini tidak
sejalan, untuk itulah penulis mencoba merumuskan adanya perbedaan sasaran, pada
pembahasan selanjutnya ke dalam 3 masalah sebagai berikut :
1.
komponen-komponen
yang berperan dalam pembinaan bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
2.
faktor-faktor
yang berpengaruh dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah tujuan, siswa,
lingkungan (yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat).
3.
sarana
(kurikulum, guru, metode, alat pengajaran dan evaluasi).
2) Tujuan Pengajaran
Tujuan pengajaran pada dasarnya merupakan harapan, yakni
apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F Meager memberi
batasan yang lebih jelas tentang tujuan pengajaran, yaitu maksud yang
dikomunikasikan melalui pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang
diharapkan dari siswa.[1]
Jadi tujuan pengajaran harus dapat memberi gambaran secara jelas tentang bentuk
perilaku yang diharapkan dimiliki.
Tujuan pengajaran harus mencakup tiga aspek yaitu :
pemahaman, keterampilan dan sikap.[2]
Secara operasional rumusan tujuan harus dapat dievaluasi sehingga dapat
diketahui tujuan berhasil atau tidak. Murid adalah sebagai objek didik yang
harus diperhatikan, karena bagi murid yang harus pandai berbahasa Indonesia
akan mempengaruhi strategi pembelajaran di kelas. Bagi murid yang sudah mahir
berbahasa Indonesia
maka guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dan cepat dapat
dipahami murid. Lingkungan maksudnya, lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat sangat mempengaruhi bagi siswa.
3) Sarana
Sarana untuk proses pembelajaran yang menunjang
keberhasilan suatu pembinaan pembelajaran adalah:
a. Kurikulum
Kurikulum adalah program belajar yang berisikan hasil
belajar belajar yang
diniati (diharapkan dimiliki
siswa) dibawah tanggung jawab sekolah, untuk mencapai tujuan pendidikan.[3]
b. Guru
Seorang guru mempunyai fungsi yaitu memberi perangsang
atau motivasi agar mau melakukan kegiatan belajar, mengarahkan seluruh kegiatan
belajar kepada suatu tujuan tertentu, memberikan dorongan agar siswa mau
melakukan seluruh kegiatan yang mampu dilakukan untuk mencapai tujuan.
c. Metode mengajar
Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran.[4]
Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan tumbuh
berbagai kegiatan belajar anak didik dengan kegiatan mengajar guru.
d. Alat peraga dalam pengajaran
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting
sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Dalam
pencapaian tujuan pembelajaran, peranan alat bantu atau alat peraga memegang
peranan penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dapat dengan mudah
dipahami oleh anak didik.[5]
e. Evaluasi
Evaluasi berfungsi untuk mengukur keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran. Yang penting dalam evaluasi bukan hanya untuk
menentukan angka keberhasilan. Namun sebagai catu balik (feed back) bagi guru.
Semua komponen sarana pengajaran tersebut harus
benar-benar menunjang pelaksanaan pembelajaran. Setelah komponen-komponen
pengajaran itu diketahui barulah ditentukan strategi pelaksanaan pengajaran
yang tepat.
Menurut Harimukti Kridalaksana pengajaran bahasa
Indonesia yang akan mengajarkan anak terampil dan mahir dalam berbahasa Indonesia
yang harus diartikan sebagai berikut:[6]
- Mengenalkan ciri-ciri berbagai bahasa Indonesia baku maupun tidak baku.
- Mengenalkan fungsi berbagai variasi bahasa Indonesia sehingga pengajaran bahasa Indonesia lebih relevan untuk anak didik.
- Mengajar menggunakan bahasa Indonesia yang tepat untuk anak didik.
Sedangkan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan
Sekolah Dasar, komponen-komponen yang mempengaruhi keberhasilan pembinaan
bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah :
a). Proses pembinaan
Seorang guru harus mempunyai metode mengajar yang akan
digunakan saat proses pembelajaran berlangsung agar anak didik mudah memahami
apa yang diterangkan oleh gurunya. Metode mengajar dapat ditetapkan oleh guru
dengan memperhatikan tujuan dan bahan. Proses pembelajaran yang baik, hendaknya
mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian atau saling
bahu-membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan serta
keuntungannya.
b). Evaluasi pembinaan
Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu komponen
sistem pengajaran yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan
dalam pembelajaran dapat tercapai atau tidak. Pada umumnya ada tiga sasaran
pokok penilaian, yaitu: dari segi tingkah laku, segi isi pendidikan, dan dari
segi yang menyangkut proses pembelajaran itu sendiri.[7]
Ketiga sasaran pokok diatas harus dievaluasi secara
menyeluruh, artinya jangan hanya menilai segi penguasaan materi semata-mata,
tetapi juga harus menilai segi perubahan tingkah laku dan proses pembelajaran
itu sendiri secara adil.
c). Perangkat pembinaan
Penggunaan alat yang tepat dalam pembelajaran bahasa
Indonesia yang tepat, dapat membantu memperlancar proses pencapaian tujuan.
Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip
tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut dapat mencapai hasil yang baik.
Guru harus menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya sebaiknya guru
memilih terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengna tujuan dan bahan
pelajaran bahasa Indonesia yang hendak diajarkan.
Usaha-usaha yang dapat ditempuh dalam mengatasi masalah
proses pembinaan bahasa Indonesia di Sekolah dasar adalah sebagai berikut :[8]
1. Peranan guru bahasa Indonesia dalam pembinaan bahasa Indonesia.
Contohnya pengajaran bahasa Indonesia guru dapat membimbing anak untuk selalu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Disini guru harus kreatif
dalam menampilkan materi-materi ajarannya, sehingga anak tidak bosan, khususnya
dalam pelajaran bahasa Indonesia,
guru harus bisa mengembangkan keempat aspek kebahasaan (mendengar, membaca,
menulis, berbicara).
2. Pembinaan bahasa Indonesia dalam pengajaran di sekolah tidak
hanya dalam Pelajaran bahsa Indonesia saja yang dapat melakukan pembinaan
berbahasa Indonesia, tapi juga dapat dilakukan di semua mata pelajaran baik
dalam kelas maupun di lingkungan sekolah. Semua peserta didik, pengajar maupun
pegawainya diharuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bila anak didik telah pandai berbahasa Indonesia yang baik dan benar maka
proses belajar mengajar di sekolah akan lebih lancar dan materi-materi
pelajaran akan mudah dipahami anak dan tujuan pembelajaran akan dicapai dengan
optimal.
3. Menghilangkan rasa malu untuk selalu berbahasa Indonesia,
dengan catatan tidak meninggalkan bahasa daerah setempat.
4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air, yaitu dengan menggunakan bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
C. Kesimpulan
Proses pembinaan bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi merupakan suatu masalah yang kita benahi
khusus bagi guru-guru dan masyarakat pada umumnya. Ada beberapa komponen yang berperan dalam
proses pembinaan bahasa Indonesia di lingkungan sekolah antara lain: tujuan,
murid, lingkungan (meliputi : lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat) dan
sarana (meliputi : kurikulum, guru, metode, alat pembelajaran dan evaluasi).
Dalam proses pembinaan bahasa Indonesia di lingkungan
sekolah, kita harus tahu faktor-faktor penunjang keberhasilan pembinaan bahasa
Indonesia di lingkungan Sekolah Dasar, seperti siswa yang dibina, proses
pembinaan, hasil pembinaan, keadaan siswa yang akan dibina baik latar belakang
maupun sosial ekonominya.
Usaha-usaha yang dapat ditempuh untuk mengatasi proses
pembinaan bahasa Indonesia di lingkungan Sekolah Dasar adalah :
Ø Pembinaan bahasa Indonesia dalam pelajaran Bahasa
Indonesia
Ø Pembinaan bahasa Indonesia pada mata pelajaran
lainnya
Ø Membiasakan atau membudayakan berbahasa Indonesia di
lingkungan sekolah
Ø Menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
DAFTAR
PUSTAKA
1. Ali, Moch, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1984
2. Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1989
3. http// upaya-upaya pembinaan
bahasa Indonesia di sekolah dasar/com/
4. http:// id.answer.yahoo.com/
question/ index.
5. http:// cara
pembelajaran disekolah dasar.upaya-upaya//com.
[1] Moch. Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1984, hlm.21
[2] http:// cara pembelajaran disekolah dasar.upaya-upaya//com.
[3] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1989, hlm. 3
[4] Ibid, hlm. 76
[5] Ibid, hlm.99
[6] http:// id.answer.yahoo.com/ question/ index.
[7] Moch. Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1984, hlm.65
[8] http// upaya-upaya pembinaan bahasa Indonesia di sekolah dasar/com/